Kamis, 06 Oktober 2011



Inikah Salah Satu dari Impian Anda?

Bebas dari hutang yang semakin menumpuk?
Tidak perlu minta bantuan orang tua
bahkan...
Ikut membantu keuangan orang tua?
Tidak pusing memikirkan biaya sekolah?
Bisa segera memikirkan biaya pernikahan tanpa menyusahkan orang tua?


Atau Yang Ini?

Punya lebih banyak waktu untuk keluarga?
Bisa setiap saat menonton anak Anda pentas di sekolahnya?
Tidak perlu takut tidak mendapat cuti saat anak sakit?
Bisa selalu menemani anak tercinta belajar?


Atau Ini?

Punya rumah sendiri?
Punya mobil?
Jalan-jalan keluar negeri?


 

 

 

 

 

 

 

 

 

Masih Ada Lagi?

Mengikuti segala trend fashion terbaru tanpa takut tekor?
Ga mati gaya di depan calon mertua?
Berani memikirkan biaya tabungan naik Haji?
Mudah mengeluarkan uang untuk sedekah?


Kira-kira Yang Mana? ;-)

Apabila ada beberapa dari hal diatas
yang menjadi MIMPI ANDA...
namun Anda BELUM TAHU bagaimana mencapainya??


GABUNG SEKARANG JUGA BERSAMA KAMI...^_^

Kamis, 17 Maret 2011

Apakah Anda sudah menggali Tambang Emas milik Anda?

Bila suatu hal sudah menjadi kebiasaan kita,

seringkali kita terus menerus melakukannya begitu saja tanpa memperhatikannya lagi.
Misalnya dalam hal berbelanja. Setiap keluarga pasti belanja tiap bulan.Ada saja yang dibelanjakan, seperti sabun mandi, shampoo, pasta gigi, deterjen, pemutih, softener, pembersih lantai, kosmetik, pencuci piring, sayuran, snack, minyak goreng, beras, kecap, sambal, dll.

Berbelanja setiap bulan sudah menjadi rutinitas. Bahkan dalam satu bulan bisa lebih dari satu kali. Pertanyaannya adalah, berapa banyak uang yang telah kita habiskan untuk belanja setiap bulan? Berapa persen dari penghasilan kita yang kita habiskan untuk berbelanja?

Rata-rata satu keluarga menghabiskan kira-kira 20-25% dari penghasilan untuk berbelanja. Sebagian keluarga malah lebih banyak lagi, bisa lebih dari 50% penghasilan habis untuk berbelanja. Bila ditambah dengan biaya lain-lain seperti biaya sekolah anak, cicilan rumah, cicilan mobil, gaji pembantu, dan sebagainya, maka nyaris mencapai
100% dari penghasilan. Dengan demikian praktis tidak ada lagi uang yang bisa ditabung setiap bulan.

Setiap kali kita belanja, minimal ada 2 (dua) pihak yang paling beruntung. Yang pertama adalah pihak Produsen. Kita pasti setuju bahwa produsen shampoo, sabun dan pasta gigi, pasti kaya raya. Pihak kedua yang menangguk keuntungan adalah Distributor, dalam hal ini diwakili Supermarket. Kita juga pasti setuju bahwa bila kita memiliki supermarket, pasti kita juga akan jadi kaya raya.
Karena Bisnis Retail adalah Salah satu bisnis yang tetap akan bertahan dan bertumbuh sampai akhir masa mengingat jumlah peningkatan penduduk dan peningkatan kebutuhan setiap orang yang bertambah usia

Dari mana mereka bisa kaya? DARI UANG KITA! Juga dari uang orang tua kita yang sejak dulu berbelanja, dan dari uang yang akan dihabiskan oleh anak-anak kita sekarang dan nanti. Bayangkan, betapa banyaknya uang yang kita setor ke rekening mereka setiap bulan!


Lalu apakah kita bisa ikutan jadi kaya? Tentu tidak! Kecuali kita juga ikut mendirikan pabrik atau membuka supermarket. Tapi untuk itu semua kan perlu modal yang besar, bisa puluhan hingga ratusan juta rupiah.
Ya, tentu saja. Kata orang, makin besar modal, makin cepat sukses (teorinya).
Lalu bagaimana bagi kita yang tidak punya modal? Apakah kita hanya bisa menonton uang "hilang" setiap bulan?

Tunggu dulu! Sekarang ada satu kesempatan dimana kita bisa ikut
memperoleh keuntungan, bukannya terus-menerus jadi "korban" saja.
Sistem ini kita namakan sistem SMART SHOPPING.

JANGAN BIARKAN ORANG LAIN MENIKMATI TAMBANG EMAS
DI RUMAH ANDA!
MULAILAH MENIKMATI TAMBANG EMAS ANDA SENDIRI!!!


Hanya dengan berbelanja produk2 belanja bulanan Anda
sebesar Rp 250.000,-/bulan, Anda berpeluang memperoleh income tambahan


sebesar Rp 10-50 juta/bulan + Jalan2x keluar Negeri Gratis
Tidak ada uang yang diinvestasikan sama sekali. Hanya merubah strategy cara anda berbelanja saja, memilih produk yang tepat, produknya tidak cocok, ada garansi uang kembali 100%!!!
Bagaimana mungkin hanya belanja kebutuhan dirumah maximal 10 bulan , dibayar minimal 10 juta setiap bulan, hanya program "smart shopping" solusinya
LUAR BIASA!!!




Untuk info selengkapnya, silahkan hubungi:
 "School of Business"
Email : boes_studio@yahoo.co.id
Phone : 0852 6044 6055
Salam Sukses Luar Biasa!
Iskandar ( Coach)

Perbedaan Paradigma - Pendekatan Bisnis/Usaha

PERBEDAAN PARADIGMA -- Pendekatan Business/Marketing 

Terlalu banyak macam jenis pilihan peluang (kesempatan) untuk melakukan bisnis dengan berbagai bentuk pemasaran telah membuat masyarakat "bingung" dan "mis-konsepsi" terhadap hal yang sebenarnya.

Berbagai macam penawaran beredar (berseliweran) di sekitar kita dengan menjanjikan hal yang "muluk" bahkan sampai dengan yang mengatakan akan mendapatkan "return" lebih mudah, lebih cepat dan lebih besar. HATI-HATI dengan PENAWARAN seperti tersebut !!

Ini telah mengakibatkan banyak sekali kekeliruan terjadi di masyarakat dalam hal ekspektasi, penerapan, dan bahkan mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit. Beberapa contoh dalam beberapa tahun terakhir telah menunjukkan bahwa banyak pihak/oknum yang menggunakan kedok usaha MLM, Investasi, Arisan Berantai dan lain sebagainya yang pada akhirnya merupakan jenis penipuan klasik yang dipoles menjadi tawaran menarik terkini.

Untuk memberikan informasi, persepsi,perspektif dan paradigma yang benar mengenai jenis pendekatan bisnis /marketing, berikut ini adalah gambaran beberapa konsep bisnis/marketing yang ada:
  1. Direct Selling ... 1 x 1000
  2. Multi Level Marketing ... 10 x 100
  3. Guerilla Marketing ... 100 x 10
  4. Network Marketing / Franchising ... 1000 x 1
  5. Referral Marketing ... 1000 x 10
  6. Intellectual Distribution ... 1000 x 100
  7. e-Commerce ... 1000^10

Deskripsi dari masing-masing pendekatan:
  • Direct Selling: berorientasi kental pada sales product ... tercermin dengan 1x1000 ... yaitu seorang salesman bisa menjual 1000 produk. Tetapi bila salesman tsb sakit, tidak akan ada penjualan/omset.
  • Multi Level Marketing: berorientasi pada perekrutan beberapa salesman untuk bisa menjual sehingga bisa mencapai omset lebih besar ... tercermin dengan 10x100 ... yaitu beberapa salesman (10 orang) menjual banyak (100) produk. Tetapi bila semua salesman sakit/tidak aktif, maka tidak akan ada penjualan/omset.
  • Guerilla Marketing: berorientasi pada membentuk sel-sel/kelompok kerja (seperti gerilyawan) yang mahir melakukan marketing (bukan sales) untuk bisa memasarkan produk ke target pasarnya ... tercermin dengan 100x10 ... yaitu para marketer (100 gerilyawan) aktif melakukan pemasaran beberapa (10) produk.
  • Network Marketing / Franchising: berorientasi pada pembentukan komunitas konsumen yang loyal yang mengkonsumsi produk ... tercermin dengan 1000x1 ... yaitu para konsumen (1000 orang) menggunakan sedikit (satu) produk saja. Bila para konsumen sakit, mereka tetap akan belanja rutin kebutuhan mereka alias omset penjualan tetap terjadi.
  • Referral Marketing: berorientasi pada konsumen yang loyal mengkonsumsi beberapa produk ... tercermin dengan 1000x10 ... yatu para konsumen loyal (1000 orang) menggunakan beberapa (10) produk. Bila para konsumen sakit, mereka tetap akan belanja rutin kebutuhan mereka alias omset penjualan tetap terjadi.
  • Intellectual Distribution: berorientasi pada rekomendasi dan distribusi oleh para konsumen kepada komunitas sekeliling mereka, karena para konsumen ini juga menjadi pelaku bisnisnya ... tercermin dengan 1000x100 ... yaitu para 1000 konsumen (sekaligus pebisnisnya) memberikan rekomendasi ke lingkungannya tentang sejumlah (100) produk/jasa yang mereka gunakan/nikmati/senangi dan mendistribusikannya kepada para pengguna.
  • e-Commerce: beorientasi pada komunitas konsumen yang luas yang dapat bertransaksi dengan tidak dibatasi waktu dan wilayah, juga sekaligus mereka bisa melakukan rekomendasi (referral) kepada lingkungannya dan bisa mendistribusikannya ... tercermin dengan 1000^10 ... yaitu para 1000 konsumen dapat melakukan variasi dari konsumsi, rekomendasi, pemasaran dan memiliki bisnisnya juga jalur distribusinya.
Sebagai analogi sederhana untuk mendapatkan gambaran terhadap setiap hal di atas. Ibaratnya BURGER bisa dijual dengan beberapa cara seperti:

1)Dijual di rumah

2)Dijual di gerobak di pinggir jalan

3)Dijual dengan dagang keliling asongan

4)Dijual di sebuah "rumah makan"

5)Dijual dengan cara seperti McDonald (franchise).


Sama-sama BURGER sebagai obyeknya, tetapi bila kita memilih salah satu tentunya ada konsekuensi logis jenis upaya yang akan terkait. Tapi bila kita ingin memiliki BISNIS BURGER yang SUKSES, tentunya kita akan mengambil pilihan seperti sistem McDonald (meskipun tidak lebih enak daripada yang dibuat di rumah).

Tulisan ini dibuat untuk meluruskan mis-persepsi dan mis-konsepsi yang terlanjur keliru dianut oleh masyarakat sehingga merugikan para pebisnis, pelaku usaha, produsen produk, penyedia jasa dan juga para konsumen.

Semoga ini bermanfaat dan dapat menjelaskan.


Salam Optimis,
 
Iskandar
Robert Kiyosaki Implementary
0852 6044 6055
boes_studio@yahoo.co.id

Memperbaiki & Meningkatkan Kondisi Keuangan Pribadi

Rabu, 02 Februari 2011

Kebebasan....

Banyak orang yang ingin sekali memiliki kebebasan dalam hidup, tapi tidak banyak orang yang sungguh-sungguh memperjuangkan kebebasan dalam hidup mereka.
Kebebasan waktu dan kemandirian finansial sering sekali menjadi hasrat yang ingin diwujudkan manakala kita dihadapi dengan segala macam masalah keterbatasan.


Smart shoping adalah sebuah program belanja yang memberikan Anda pendidikan untuk memilki kebebasan itu.
Sudah saat nya Anda merubah pengeluaran belanja bulanan Anda menjadi pendapatan yang residual buat Anda